top of page
Writer's pictureHerryanti Herman

Aku Belajar

Updated: Jan 2, 2022

Proses belajar itu dilakukan seumur hidup. Yah, jadi kalau masih hidup, artinya masih harus belajar.

Aku belajar, apa yang aku anggap terbaik, belum tentu sama dengan rencana Tuhan. Sebaliknya, yang terbaik dariNya belum tentu sesuai dengan keinginanku. Teruslah bersyukur kepadaNya atas semua nikmat dan karuniaNya. Manusia hanya dapat terus berdoa dan berusaha untuk mendapat yang terbaik dariNya.


Aku belajar, seberat apa pun cobaan yang diberikan olehNya, pada akhirnya akan membuat kita menjadi manusia yang lebih bertanggungjawab dan berguna. Syukurilah seluruh anugerahNya dengan hati ikhlas dan tulus. Everything happens, happens for a reasons.


Aku belajar, kedewasaan berkaitan dengan berapa banyak pengalaman yang kita miliki dan apa yang kita pelajari dari pengalaman tersebut. Kedewasaan tidak berkaitan dengan telah berapa tahun usia kita. Menjadi tua itu pasti, menjadi dewasa itu pilihan.


Aku belajar, ketika seorang teman mengalami kesusahan dan membutuhkan bantuan, kita akan selalu menemukan kekuatan dan jalan untuk menolong. Lakukan sesuai kapasitasmu dengan keihlasan dan hati yang tulus.


Aku belajar, jangan membandingkan diri sendiri dan kesusahan kita dengan orang lain. Kita tidak pernah tau cerita lengkap kehidupan mereka (yang menyedihkan, tragis - bukan hanya yang manis terlihat dipermukaan).


Aku belajar, bahwa latar belakang & lingkungan mempengaruhi pribadi, tapi kita tetap bertanggung jawab & menentukan masa depan kita sendiri.


Aku belajar bertanggung jawab atas perbuatan yang saya lakukan, tidak peduli bagaimana perasaan kita. Jika salah, mengaku dan minta maaf, segera memperbaiki keadaan.


Aku belajar memahami marah adalah bagian dari emosi manusia. Namun itu bukan berarti kita dapat berlaku sesuka hati tanpa memikirkan orang lain. Marah dengan situasi dan keadaan, menjelaskan menggunakan data, fokus pada solusi dan rencana perbaikan agar tidak terulang kembali. Marah tapi mindfulness - dalam keadaan sadar.


Aku belajar, harus mampu menguasai sikap dan emosi, jika tidak, sikap dan emosi itu yang menguasai kita.

Aku belajar, tidaklah penting apa yang aku miliki, tapi yang jauh lebih penting adalah siapa aku sebenarnya.


Aku belajar, jangan menilai orang dari penampilannya, itu bisa menipu. Luangkan waktu untuk berbicara dan mengenal pribadinya lebih mendalam. Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tidak ada satu orangpun yang sempurna di dunia.


Aku belajar dalam keadaan susah kita bisa lebih jelas melihat mana teman sejati dan bukan. Namun, sangat sedih apabila kita ingin mengundang makan dan berpesta, tidak ada yang mau menemani. Ini sedikit tragis. 😢


Aku belajar manusia melihat sebuah benda atau sitauasi yang sama, tapi terkadang memiliki sudut pandang yang berbeda.


Aku belajar, kita tidak dapat merubah orang yang disayangi, tapi semuanya itu tergantung dari diri mereka sendiri. Hidup dalam pernikahan adalah satu team, tidak ada salah satu menang, salah satu kalah. Semuanya satu, kalah atau menang. Itulah alasan pentingnya kesadaran diri untuk terus berubah menjadi lebih baik.


Aku belajar, butuh waktu bertahun-tahun untuk membangun kepercayaan dan hanya beberapa saat saja untuk menghancurkannya. Kepercayaan bagaikan gelas kaca, selamanya harus dijaga baik-baik. Apabila kita gagal, maka gelas kaca itu pecah dan apapun usaha yang dilakukan tidak akan pernah sama lagi. (walaupun Budaya Jepang mengenal kintsugi


Aku belajar, dunia tidak pernah berhenti hanya gara-gara kesedihan. Waktu terus berjalan maju tanpa pernah mundur. Manfaatkan setiap waktu dengan bijaksana.


Aku belajar, ada pasangan yang sering berbeda pendapat dan tidak terlihat mesra, bukan berarti mereka tidak saling menyayangi, mencintai dan setia. Dan sebaliknya, mereka yang selalu sependapat dan terlihat mesra, belum tentu selalu saling menyayangi, mencintai dan setia.


Aku belajar, persahabatan sejati senantiasa bertumbuh walau dipisahkan oleh jarak yang jauh. Beberapa diantaranya melahirkan cinta sejati.


Aku belajar, tidak dapat memaksa orang lain menyukai dan menyayangiku. Fokusnya adalah menunjukkan dan melakukan sesuatu untuk orang yang kita sayangi. Selanjutnya terserah mereka. Kasih dan kebaikan diberikan satu arah, tanpa mengharapkan imbalan.


Aku belajar jika seseorang tidak menunjukkan perhatian, bukan berarti bahwa dia tidak menyayangiku.


Setiap orang memiliki bahasa kasih yang berbeda, yaitu :


  1. Word of affirmation

  2. Receiving gift

  3. Physical touch

  4. Acts of service

  5. Quality time


Sekian dulu belajarnya hari ini, gantian yuk, kamu share yah, apa pelajaran kehidupan paling penting dalam hidupmu.

Image Source here

7 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page