Bangun pagi terpikir pekerjaan yang menumpuk, mulai mengeluh.
Sarapan pagi kurang enak, mengeluh.
Melihat jalan raya yang ramai, mengeluh.
Menunggu lamaan dikit karena bus telat tiba, mengeluh lagi.
Dalam bus banyak penumpang, mengeluh.
Turun dari bus, udara panas, mengeluh lagi.
Sampai di kantor berdesakkan menunggu lift, mengeluh.
Komputer hang, lambat, error atau dolam, mengeluh lagi.
Pekerjaan banyak, mengeluh, pekerjaan dikit mengeluh juga.
Meja kerja kurang lapang, kursi tak nyaman, mengeluh.
Toilet kantor kurang bersih, cermin kurang besar, putaran keran air kesat, mengeluh lagi.
Teman banyak ajak bicara mengeluh, didiamin mengeluh juga.
Karyawan kantor kurang rapi, mengeluh.
Terlalu rapi, merasa tersaingin, mengeluh juga.
Sampai di rumah, tidak mendapat sambutan hangat, mengeluh.
Mengeluh orang tua tidak memahami, isteri kurang cakep, anak-anak kurang pintar, kakak adik kurang care, tetangga sombong dan seterusnya.
Setiap hari kita mengeluh.
Mengeluh untuk setiap masalah besar, kecil dan sepele!
Tiada saat tanpa mengeluh. Dalam pandangan kita semua orang, semua hal dan kejadian bermasalah!.
‘Mengeluh’ seolah menjadi prinsip hidup dan paling utama, tak ada lagi yang lebih utama.
Sampai kapankah kita akan terus mengeluh?
Dunia dan hidup ini yang bermasalah?
Atau hati kita yang bermasalah?
Photo source :
Comments